Depok – Suara Kota |
Satu hari menjelang peringatan Hari Pahlawan Nasional, Kemeterian Sosial (Kemensos) kembali melaksanakan kegiatan anjangsana sebagai bentuk kepedulian dan penghargaan terhadap perjuangan pahlawan yang telah berkorban untuk kemerdekaan Republik Indonesia.
Anjangsana kali ini mengunjungi kediaman putri tunggal dari pahlawan nasional Ismail Marzuki, Rachmi Aziah, yang kini berusia 74 tahun, di Jalan Pertiwi Raya, Kelurahan Kedaung, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, pada Sabtu, (9/11).
Kegiatan anjangsana ini dihadiri oleh Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemensos, Fatma Saifullah Yusuf, yang turut memberikan bantuan sebagai wujud perhatian pemerintah kepada keluarga pahlawan.
Penasihat DWP Kemensos, Fatma Saifullah Yusuf menuturkan, kegiatan ini menjadi salah satu cara untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan dan mendorong semangat kebersamaan serta saling peduli dalam memperkuat rasa nasionalisme di tengah masyarakat.
“Ini adalah kegiatan anjangsana kami yang keempat dan kali ini kami berkesempatan berkunjung ke kediaman putri dari salah satu pahlawan Indonesia, Ismail Marzuki,” ucap Fatma Saifullah Yusuf.
Anjangsana dilakukan di kediaman ibu Rachmi Aziah di Jalan Pertiwi Raya, Kelurahan Kedaung, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Rachmi Aziah memiliki tiga putri dan satu putra. Serta 11 cucu dan satu cicit.
“Beliau putri tunggal dari pahlawan kita, saat ini berusia 74 tahun. Alhamdulillah masih sehat dan cantik,” sambung Fatma Saifullah Yusuf.
Rachmi Aziah menerima bantuan rutin setiap tahun sebesar Rp 50 juta dari Kemensos. Selain itu, bantuan juga diberikan kepada diberikan kepada 88 putra dan putri pahlawan Indonesia yang masih hidup, sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa orang tuanya dalam perjuangan kemerdekaan.
“Bantuan ini langsung diberikan kepada putri atau putra kandung para pahlawan, dengan beberapa syarat tertentu yang harus dipenuhi,” ujar Fatma Saifullah Yusuf.
Bantuan yang diterima oleh Rachmi Aziah tidak hanya berupa uang, tetapi juga berbagai bantuan kebutuhan sehari-hari. Pada kesempatan ini, dia menerima kursi roda, tali asih, serta peralatan untuk mendukung usaha kecilnya. Selain itu, Rachmi Aziah juga menerima bantuan nutrisi, alat kebersihan, serta sembako untuk mendukung kesehariannya.
“Hari ini beliau mendapatkan bantuan sesuai keinginannya, yaitu kursi roda. Lalu ada peralatan untuk usaha es, serta ada juga alat kebersihan, sembako. Ya mudah-mudahan bermanfaat,” tambah Fatma Saifullah Yusuf.
Fatma Saifullah Yusuf berharap, Kemensos dapat memberikan lebih banyak bantuan kepada keluarga pahlawan, serta masyarakat yang membutuhkan, seperti lansia, penyandang disabilitas, anak yatim, dan kelompok rentan lainnya.
“Ya mudah-mudahan ke depan manfaatnya lebih banyak dirasakan,” kata Fatma Saifullah Yusuf.
Seperti diketahui, Fatma Saifullah Yusuf mengatakan, selain dikenal sebagai salah satu proklamator kemerdekaan Indonesia, Ismail Marzuki juga merupakan seorang seniman yang telah meninggalkan warisan tak ternilai bagi bangsa.
Sebagai komponis dan musisi, Ismail Marzuki menciptakan lebih dari 250 lagu yang telah tersebar ke seluruh penjuru tanah air dan menjadi bagian penting dari sejarah musik Indonesia.
“Karya-karya beliau sarat akan nilai perjuangan, cinta tanah air dan semangata kebangsaan. Seperti lagu Halo-Halo Bandung, Gugur Bunga dan Indonesia Raya,” ucap Fatma Saifullah Yusuf.
Melalui lagu-lagu yang diciptakannya, Ismail Marzuki tidak hanya menghibur, tetapi juga membangkitkan semangat nasionalisme dan memperkuat tekad rakyat Indonesia untuk meraih kemerdekaan.
“Melalui karyanya, beliau dapat memajukan Negara Republik Indonesia hingga terbebas dari belenggu penjajah,” kata Fatma Saifullah Yusuf.
Pada tahun 1961, atas pengabdiannya dalam dunia seni dan perjuangan, Ismail Marzuki dianugerahi Piagam Wijayakusumah oleh Presiden Soekarno, sebagai bentuk penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia.
“Piagam ini menjadi bukti pengakuan atas dedikasi beliau dalam memajukan seni budaya serta kontribusinya terhadap kemerdekaan dan perkembangan bangsa,” tutur Fatma Saifullah Yusuf.
Sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan atas warisan karyanya yang abadi, nama Ismail Marzuki diabadikan dalam sebuah tempat yang menjadi pusat pendidikan dan hiburan di Jakarta, yaitu Taman Ismail Marzuki.
“Tempat ini kini menjadi saksi bisu atas pengaruh besar yang dimilikinya dalam dunia seni dan budaya Indonesia,” tandas Fatma Saifullah Yusuf.
Perlu diketahui, berdasarkan PP no 78 tahun 2018 tentang Persyaratan dan Tata Cara Serta Besaran Tunjangan Berkelanjutan bagi Pejuang, Perintis Kemerdekaan dan Keluarga Pahlawan Nasional, Kemensos telah menyalurkan tunjangan berkelanjutan pada tahun 2024 ke rekening keluarga Pahlawan Nasional pada tanggal 31 Januari 2024 berdasarkan SK Nomor 02/SK/5.3/PB.06.01/01/2024 tanggal 19 Januari 2024 dengan besaran Rp 50 juta per tahun untuk setiap keluarga.
Para penerimanya tersebar di beberapa daerah, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan daerah lainnya di Indonesia dengan total 88 keluarga.
Selain tunjangan kehormatan, Kementerian Sosial juga merespons kebutuhan alat bantu yang diusulkan oleh Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI). Terdapat 53 usulan alat bantu dan 19 usulan alat bantu untuk Janda Perintis Kemerdekaan.
(SK/Martchel)