Bogor – Suara Kota |
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Institut Pertanian Bogor (IPB) meluncurkan program Dapur Sehat Anti Stunting (DASHAT). Program berisi edukasi gizi dan pemberdayaan masyarakat berbasis pangan lokal tersebut dilakukan di Pendopo KTD Berbudi, Kelurahan Bubulak, Kota Bogor, pekan lalu.
Ketua Koordinator Desa KKN-T IPB Reinard R. Mawardi mengatakan program tersebut menjadi bagian dari upaya kolaboratif antara mahasiswa dengan masyarakat yang diwakilkan oleh KTD Berbudi dan PKK Bubulak untuk menurunkan angka stunting di Kota Bogor melalui edukasi gizi serta pemberdayaan masyarakat berbasis pangan lokal.
Pada kegiatan itu juga dijelaskan tentang kacang kedelai edamame yang kaya akan protein, lemak sehat, karbohidrat, folat, vitamin (A, B, C, E, dan K), mineral (zat besi, magnesium, mangan, kalsium, zinc, dan kalium) yang terbukti mampu mencegah stunting.
Selain Ketua Koordinator Desa KKN-T IPB Reinard R. Mawardi, turut hadir Sekretaris Andra, Bendahara Silvania, Humas Annisa, Logistik Bagas dan Joshua, PDD Mauly, Seksi Acara Azka Nadhira Harahap, dan 8 orang anggota KKN-T IPB.
Kegiatan tersebut dimulai dengan mengedukasi peserta berupa penyuluhan gizi dan pola asuh. Peserta diberikan pemahaman tentang pentingnya konsumsi makanan bergizi khususnya melalui konsumsi edamame, terutama bagi ibu hamil dan balita sebagai langkah utama pencegahan stunting.
“Berbagi makanan bergizi seperti olahan edamame, susu murni, dan makanan kaya protein lainnya yang didistribusikan kepada ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak stunting menjadi sesi akhir kegiatan antara mahasiswa dengan KTD Berbudi yang dilakukan di Pendopo KTD Berbudi Kelurahan Bubulak, Bogor,” kata Reindard, beberapa waktu lalu.
Lurah Babulak, Yatman Gunawan menerangkan kegiatan itu juga mengintegrasikan pendekatan Pangan Pekarangan Lestari (P2L), di mana masyarakat diajak untuk memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam edamame dan tanaman bergizi lainnya.
“Kami sangat mengapresiasi kegaitan edukasi dengan pemanfaatan edamame antara mahasiswa, Pemerintah Kelurahan Bubulak, KTD Berbudi, dan masyarakat menunjukkan bahwa perubahan positif dapat dicapai dengan kerja sama yang baik,” ujar Yatman.
Ia juga mengatakan rangkaian kegiatan dalam program DASHAT ini mencakup berbagai aktivitas edukatif dan praktis.
Dimulai dengan penyuluhan gizi dan pola asuh, peserta diberikan pemahaman tentang pentingnya konsumsi makanan bergizi khususnya melalui konsumsi edamame, terutama bagi ibu hamil dan balita sebagai langkah utama pencegahan stunting.
“Kegiatan ini berisi tentang edukatif dan praktis dan momen yang menarik adalah panen edamame langsung di kebun KTD Berbudi, di mana masyarakat diajak untuk terlibat langsung dan belajar tentang proses budidaya tanaman edamame ini,” paparnya.
Ia juga menambahkan kedepannya, program DASHAT dan pendekatan berbasis edamame serta P2L diharapkan dapat terus diperluas, tidak hanya untuk mengurangi angka stunting tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
“Semoga program seperti yang kami lakukan ini dapat memberikan edukasi dan inspirasi bagi masyarakat Indonesia untuk bersama-sama memerangi stunting dan juga memberikan kontribusi positif dengan pendekatan Pangan Pekarangan Lestari (P2L),” pungkasnya.
(SK/Lebit)