Depok- Suara Kota |
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus berinovasi dalam pengelolaan sampah yang ada. Hal itu terlihat jelas aksi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok yang akan segera mengoperasikan 2 incinerator yang telah dimiliki di Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Merdeka, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.
“Keberadaan Incenerator sebagai solusi untuk mengelola sampah,” kata Kepala Bidang Kebersihan DLHK Kota Depok, Ardan Kurniawan, Sabtu (09/11/2024).
Ardan menjelaskan, pihaknya membangun fasilitas untuk pengelolaan sampah ini di tahun 2024. Hal itu dikarenakan sebagai upaya untuk mengatasi tantangan volume sampah di Kota Depok yang terus meningkat.
“Alat incinerator di TPS Merdeka akan melayani beberapa wilayah, termasuk Abadijaya, Mekarjaya, dan Sukmajaya. Nantinya, sampah dari daerah tersebut akan dikirim ke TPS Merdeka untuk diolah,” ucapnya.
Incinerator ini, lanjut Ardan, dirancang untuk memproses semua jenis sampah, baik organik, non-organik, maupun residu.
Ardan menghimbau pentingnya pemilahan sampah dari sumbernya, meskipun teknologi incinerator ini memiliki kemampuan mengolah berbagai jenis sampah.
“Meski teknologi pengolahan sampah semakin canggih, keberhasilan pengelolaan sampah tetap sangat bergantung pada pemilahan di tingkat rumah tangga. Tanpa pemilahan, efektivitas pengolahan sampah tidak akan maksimal,” jelasnya.
Keunggulan utama incinerator ini, adalah residu yang dihasilkan dalam jumlah sangat sedikit, yaitu sekitar 5%, berupa fly ash dan bottom ash atau abu.
Selain itu, incinerator ini telah mendapat registrasi di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta memenuhi standar SNI, sehingga dipastikan aman dan tidak menimbulkan pencemaran.
“Dengan keberadaan incinerator ini, kami harap dapat memberikan solusi pengelolaan sampah yang lebih baik di Kota Depok dan mendukung terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” terang Ardan
Alat incenerator berfungsi untuk pembakaran limbah padat, cair atau gas dalam sistem yang terkontrol dan terisolir dari lingkungan.
“Yang membahayakan itu ada yang namanya Dioksin Puran dari hasil pembakaran. Dioksin Puran tidak akan terbentuk apabila suhu pembakaran di atas 800 derajat celcius. Nah, incenerator ini dirancang dengan teknologi yang bisa menghasilkan suhu panas di atas 800 derajat celcius,” jelas Ardan.
Alat incenerator yang dapat mengurangi sampah di hulu hingga 20 ton per hari tersebut terpantau dalam keadaan siap digunakan yang berada di Jalan Merdeka, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.
“Upaya ini merupakan salah satu langkah Pemkot Depok dalam mengurangi volume sampah di Kota Depok,” kata Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok Nina Suzana dalam keterangan yang diterima, Jumat (01/11/2024) lalu.
Pemkot Depok terus melakukan berbagai upaya dalam mengatasi sampah. Mulai dari sosialisasi ke masyarakat, sampai dengan pemilahan di hulu atau sampah rumah tangga.
“Hadirnya alat incenerator ini bisa mengurangi sampah di hulu hingga 20 ton per hari. Saat ini pengembangannya sudah mencapai 90 persen,” terang Nina.
Dia mengungkapkan, alat tersebut telah tersedia di Jalan Merdeka, Kecamatan Sukmajaya. Alasan pemilihan Kecamatan Sukmajaya sebagai letak pertama alat incenerator di Kota Depok, karena kepadatan penduduk di lokasi tersebut.
Selain itu juga, terdapat beberapa TPS yang berdekatan, sehingga bisa menuntaskan permasalahan sampah.
“Sudah ada 2 unit disana dan sudah dipasang juga. Kita mau satu titik tuntas, makannya lokasi tersebut dipilih. Misalnya, seperti TPS Sadewa. Mudah-mudahan bisa tuntas juga dengan alat ini,” ungkap Nina.
Nina juga mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi melalui program bank sampah yang fokus pada pemilahan.
Tak hanya itu, penggunaan maggot untuk penguraian sampah organik dan biokompos juga menjadi solusi inovatif yang dipromosikan.
“Sampah-sampah organik dimasukan kedalam biopori dimasing-masing rumah tangga. Ini sangat efektif kalau semua rumah tangga melakukan itu.Diharapkan melalui berbagai upaya, bisa menekan volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung,” harapnya.
(SK/Martchel)