spot_imgspot_img
BerandaSports & ShowbizIMAC Kembali Gelar Workshop Film, Ratusan Mahasiswa Universitas Pringsewu...

IMAC Kembali Gelar Workshop Film, Ratusan Mahasiswa Universitas Pringsewu Lampung Ambil Bagian

Lampung – Suara Kota |

Dalam upaya mendukung keberagaman dan mempromosikan harmoni di tengah kebhinekaan, Creative Industry Hub ILUNI UI (CIHUI) sebagai bidang di ILUNI UI berfokus dalam menciptakan iklim industri kreatif yang lebih baik dan maju dengan bangga menyelenggarakan ILUNI UI Movie Award Competition (IMAC) 2024, sebuah Festival Film Pendek yang bertujuan untuk memberikan platform bagi para pembuat film muda untuk mengekspresikan gagasan mereka tentang harmoni dalam masyarakat yang beraneka ragam, sekaligus guna mendukung talenta-talenta lokal seiring dengan perkembangan industri film di tanah air.

Mengangkat tema ‘Harmoni Dalam Kebhinekaan’, festival ini diadakan sebagai sebuah pesan persatuan Indonesia yang berlandaskan kearifan lokal melalui medium film, dengan target sebanyak 200 film dari kategori mahasiswa dan masyarakat umum.

Rangkaian acara terdiri dari kompetisi film pendek, nonton bareng film-film & workshop di berbagai kota di Indonesia, serta awarding night.

Workshop yang baru saja diadakan pada tanggal 26 januari 2024 bersama Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung, menjadi rangkaian keempat acara IMAC 2024. Dihadiri oleh ratusan peserta yang merupakan mahasiswa-mahasiswi, dengan tema “Fundamental of Movie Production”, sineas muda Indonesia berkumpul untuk belajar cara memulai produksi sebuah film, apa saja tahapan yang ada ketika memulai produksi sebuah film, apa saja nilai-nilai fundamental yang harus diketahui ketika pertama kali membuat film, keseruan membuat film versi Johansyah Jumberan, serta menonton bersama trailer film yang baru saja di produksi oleh Johansyah Jumberan, yaitu film Iblis Dalam Kandungan 2 : Deception.

Workshop ini dipimpin oleh Sekjend ILUNI UI, Ahmad Fitrianto, dan Ketua IMAC 2024, Sri Bandoro yang menghadirkan Johansyah Jumberan selaku Produser, Penulis Naskah, sekaligus Sutradara Film Saranjana.

Johansyah Jumberan merupakan pendiri PH (Production House) bernama DHF Entertainment. Acara ini turut didukung oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Lampung, Arena Lestari, Ph.D.

Ahmad Fitranto mengatakan bahwa sangat senang dapat hadir bersama tim IMAC 2024 ke Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung. Ikatan Alumni UI memiliki komitmen untuk memajukan industri kreatif, serta sangat bahagia mendapatkan support dari para kreator-kreator cerdas bangsa yang ada di kota Lampung, dan setelah acara ini berakhir, semoga bisa kembali diundang ke Universitas Muhammadiyah Pringsewu untuk kegiatan selanjutnya.

“Hadir bersama disini, pengurus Ikatan Alumni Universitas Indonesia, tidak hanya tersebar di seluruh wilayah Indonesia, namun kita juga tersebar di luar negara. Ikatan Alumni memiliki komitmen bagaimana industri kreatif ini digerakkan, dari sentra-sentra pendidikan, titik kreatif yang ada di seluruh nusantara. dan Universitas Muhammadiyah Pringsewu menunjukkan bahwa banyak sekali kreatif-kreatif di Kota Lampung,” ujar Ahmad Fitranto.

Pembicara bersama peserta berfoto bersama saat Workshop Film yang diadakan IMAC di Universitas Pringsewu Lampung. (Foto: Creative Industry Hub ILUNI UI)

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Pringsewu sekaligus alumni Universitas Indonesia, Arena Lestari, mengatakan bahwa acara ini sangat bagus untuk mengekspresikan kreativitas para pelajar yang memiliki minat di industri perfilman Indonesia.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu sebagai salah satu universitas yang mendukung kegiatan ini mengajak para pelajar untuk mengangkat kota Lampung sebagai salah satu budaya yang unik dan berbeda dengan wilayah lain, dan kreativitas yang bisa dibentuk lewat sebuah film bisa semakin dikembangkan.

“Tema yang kita ambil hari ini adalah kebhinekaan. tentunya ini akan bisa membuka wawasan kita tentang kecintaan kita terhadap budaya yang ada, dengan masing-masing latar belakang,” kata Arena Lestari.

Johansyah Jumberan selaku Produser, Penulis Naskah, sekaligus Sutradara Film Saranjana berkarya sejak tahun 2015 di industri film Indonesia, dan sudah memproduksi sekitar 5 film layar lebar. Johansyah sangat mendukung tema “Kebhinekaan” yang identitas utama kompetisi IMAC 2024.

Budaya yang dimiliki masing-masing daerah dapat diangkat, salah satunya oleh masyarakat kota Lampung yang memang pasti sudah sangat mengenal budaya daerahnya sendiri. masing-masing suku pasti budaya nya berbeda, dan hanya masyarakat lokal yang paham betul bagaimana budaya daerah masing-masing.

Ketika membuat film, gunakan juga bahasa daerah masing-masing, itulah yang menjadi nilai penting bagi filmmaker yang ingin membuat ide cerita orisinil.

Johansyah pun menambahkan bahwa tidak perlu terlalu jauh mengambil ide cerita, cukup dengan apa yang biasa terjadi sehari-hari dan lokasinya dekat dengan kita,

“Budaya daerah kalian lah yang membuat itu jadi mahal. film pendek kalau mau menang, kisi-kisinya adalah original, berbeda dengan yang lain. jangan lihat yang jauh, lihatlah yang dekat dengan kamu,” ucap Johansyah Jumberan yag juga Sutradara, Produser, Penulis Naskah Film Saranjana, sekaligus Pendiri rumah produksi DHF Entertainment.

Sri Bandoro Siswayudha, Wakil Ketua Center CIHUI dan Ketua IMAC 2024 menambahkan bahwa banyak sekali lulusan Universitas Indonesia yang berkarir di dunia film, membuat ILUNI UI mempersembahkan CIHUI (Creative Industry Hub UI) sebagai pioneer sekaligus mampu menginspirasi agar bisa mempercepat pertumbuhan industri kreatif di Indonesia.

IMAC sendiri adalah sebuah kompetisi di bidang film, yang akan berkolaborasi dengan seluruh sineas Indonesia. Workshop yang diadakan oleh IMAC diharapkan mampu membuat seluruh peserta belajar langsung dengan para profesional di bidang film sehingga mampu membuat karya yang baik untuk industri perfilman Indonesia.

“IMAC sendiri tujuannya adalah ingin menginspirasi sehingga berkeinginan untuk membuat film pendek, yang mengangkat tema harmoni dalam kebhinekaan, dengan adanya kompetisi ini kami harapkan peserta workshop dapat belajar langsung dan membuat film pendek, serta ikut serta kompetisi IMAC dan memenangkan hadiah hingga 70 juta rupiah,” jelas Bandoro.

Dengan dukungan yang diberikan oleh narasumber profesional di dunia film dan merupakan sineas terkemuka sekaligus keluarga besar alumni Universitas Indonesia, rangkaian workshop ini akan segera kembali diadakan di beberapa kota besar lainnya di Indonesia.

(SK/Martchel)

Berita Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini