Jakarta – Suara Kota |
Terkendala masalah teknis penerbangan membuat calon presiden nomor urut 1 Ganjar Pranowo batal menghadiri Konferensi Kebijakan Luar Negeri Indonesia (CIFP) 2023.
“Ada keterlambatan pesawat, sehingga sampai sekarang beliau masih di udara, dan tentunya dengan sangat menyesal Pak Ganjar mohon (maaf) belum bisa hadir,” kata Pendiri dan Ketua Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal di Jakarta, Sabtu (2/12/2023).
Dino menjelaskan bahwa sebelumnya Ganjar Pranowo dijadwalkan hadir secara langsung pada pukul 12.00 WIB, tetapi diagendakan ulang untuk hadir secara virtual melalui layanan konferensi video Zoom pada pukul 18.15 WIB.
“Pak Ganjar tadinya kita jadwalkan jam 12.00 WIB tetapi tim beliau bilang karena (Ganjar) lagi kampanye di NTT (Nusa Tenggara Timur), beliau minta zoom pukul 18.15 WIB seperti yang kami umumkan,” jelasnya.
Namun mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI itu mengatakan bahwa pihaknya baru mendapatkan konfirmasi ketidakhadiran Ganjar melalui obrolan intens dengan tim capres nomor urut 3 itu selama satu jam sebelum agenda berlangsung.
Tetapi beliau menyatakan minta diberikan waktu khusus untuk melakukan wawancara mengenai topik yang sama dengan FPCI yang akan dilakukan secara khusus dan eksklusif agar beliau juga bisa menyatakan pandangan beliau mengenai dunia internasional sama seperti yang dilakukan Pak Anies,” kata Dino.
Dino mengatakan bahwa dirinya menghargai alasan ketidakhadiran Ganjar karena disebabkan faktor eksternal yang tidak bisa dikontrol.
“Tentu kami sangat kecewa, tetapi kami juga respect (menghargai) bahwa Pak Ganjar ini di luar kontrol beliau dalam arti schedule (jadwal) pesawat yang telat dan sekarang beliau masih di udara. Jadi secara teknis tidak bisa melakukan wawancara melalui Zoom ini,” ucapnya.
Dino menjelaskan bahwa selain mengundang Ganjar, FPCI juga mengundang dua calon presiden lainnya, yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
(SK/Lebit/Ant)