Depok – Suara Kota |
Ternyata masyarakat sangat mendambakan Setu Citayam menjadi ruang publik yang nyaman, tempat rekreasi keluarga, sekaligus pusat kegiatan ekonomi lokal.
Anggota DPRD Kota Depok, Siswanto bahkan membeberkan potensi Setu Citayam ini sangat besar, baik dari sisi ekologi maupun ekonomi.
“Kalau Setu Citayam ditata, dilengkapi jogging track, area UMKM, dan ruang interaksi warga, maka masyarakat Depok yang pulang kerja dari Jakarta bisa mampir, membeli jajanan, sambil menikmati suasana. Itu akan sangat menggerakkan perekonomian lokal,” kata Siswanto saat menggelar reses bersama masyarakat di RT. 005 RW. 008 Kelurahan Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok pada Kamis (2/10).
Siswanto menjelaskan, posisi Setu Citayam yang berada di jalur strategis membuatnya berpotensi menjadi wajah baru Kota Depok.
“Bayangkan orang turun dari kereta lalu melihat setu yang rapi, hijau, dan dipenuhi kuliner lokal. Itu akan membanggakan sekaligus memberi manfaat langsung kepada warga,” ungkapnya.
Legislator dari fraksi PKB ini juga menyoroti persoalan bangunan liar di sekitar setu yang selama ini menghambat penataan.
Mayoritas bangunan, lanjutnya, tidak memiliki sertifikat hak milik sehingga pemerintah punya dasar hukum untuk melakukan tindakan penertiban. Jelas dilakukan dengan cara bijak.
“Idealnya garis sepadan setu itu 50 meter dari bibir. Tapi dalam konteks perkotaan, kita realistis saja. Cukup 5 sampai 10 meter dipakai untuk jogging track dan area UMKM. Itu lebih masuk akal dan manfaatnya bisa langsung dirasakan warga,” rincinya.
Laki-laki yang dulu jurnalis ini menuturkan, perlunya sinergi antara Pemerintah Kota Depok dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ia menyebut, pengelolaan setu merupakan kewenangan lintas daerah sehingga kerja sama erat akan mempercepat realisasi penataan.
“Kalau Depok sendiri tidak mampu, harus ada dukungan provinsi. Jangan sampai setu terbengkalai, padahal potensinya luar biasa,” bebernya.
Menurut Siswanto, penataan Setu Citayam juga bisa menjadi contoh untuk pengelolaan setu lain di Kota Depok. Dengan jumlah belasan setu yang tersebar di berbagai wilayah, ia berharap setiap kawasan dapat ditata secara bertahap agar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kalau satu setu berhasil, ini bisa jadi pemicu untuk menata setu-setu lain. Depok punya banyak potensi, tinggal bagaimana pemerintah hadir dengan kebijakan yang benar-benar berpihak kepada masyarakat,” pungkasnya.
(SK/Martchel)
