spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaBerita TerkiniVideo Musik Back Again Maluku Manise Chicco Jerikho X...

Video Musik Back Again Maluku Manise Chicco Jerikho X Gaba Gaba Beatz Sajikan Budaya dan Keindahan Alam

Jakarta – Suara Kota |

Sebuah karya seni musik yang memadukan elemen modern dengan kekayaan budaya Maluku telah lahir. Proyek ambisius ini membuahkan sebuah video musik bertajuk “Listening Party Back Again (Maluku Manise)” yang memukau.

Berita ini datang langsung dari para seniman yang terlibat dalam proyek tersebut yang baru-baru ini berbagi cerita dibalik layar produksi.

Proses Produksi yang Cepat dan Penuh Tantangan

Para musisi mengungkapkan bahwa proses produksi video musik ini terbilang sangat cepat. Alih-alih memakan waktu berbulan-bulan, mereka hanya butuh waktu sekitar sebulan, dari tahap rekaman hingga penyelesaian video musik.

“Waktu ini makin jalan langsung bisa, besoknya langsung rekaman, prosesnya cepat sekali,” ucap rapper DJ saat konferensi pers di Makmur Bahagia, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (23/8/2025).

Meskipun prosesnya cepat, tidak berarti tanpa tantangan. Salah satu kesulitan utama yang dihadapi adalah akses lokasi yang sulit. Syuting dilakukan di empat lokasi berbeda di Maluku, termasuk Maluku Utara.

Dalam mencapai gunung Gamkonora di daerah Jailolo, tim harus menempuh perjalanan darat selama delapan jam. Meskipun aksesnya sulit, mereka tetap puas dengan hasilnya.

“Syuting untuk kesempurnaan, tapi karena aksesnya sangat buruk. Tapi ya, hasilnya kami senang dengan video musiknya,” kata Agil yang juga penyanyi dalam lagu Back Again (Maluku Manise).

Chicco Jerikho bersama Gaba Gaba Beat saat menggelar konferensi pers video musik Back Again (Maluku Manise) di Kemang, Sabtu 23/8/2025. (Foto: Martchel)

Peran Penting Musik Tradisional Maluku

Gita, salah satu seniman yang terlibat, menekankan pentingnya memasukkan unsur musik daerah dalam industri hiburan.

Dalam video musik “Listening Party Back Again (Maluku Manise)”,” mereka menggunakan alat musik tradisional Maluku, yaitu Tifa.

Gita menuturkan, gagasan ini muncul secara spontan saat proses rekaman.

“Awalnya itu kita cuma kepikiran takut sama si Gita ya untuk masukin musik-musik di dalam musiknya,” kenangnya.

Namun, ide tersebut berkembang dan mereka memutuskan untuk memasukkan alat musik tradisional tersebut.

“Supaya budaya itu bisa terlestarikan, alat musik itu tidak punah,” tegas Gita menjelaskan alasan di balik keputusan mereka.

Misi dan Harapan untuk Masa Depan

Perkembangan tidak hanya sekadar video musik; ia membawa misi yang lebih besar.

Para seniman berharap karya ini dapat mengingatkan masyarakat Indonesia, khususnya para pemuda, untuk tidak melupakan akar budaya mereka.

Mereka ingin lagu ini menjadi pengingat bahwa budaya adalah bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa.

“Harapannya agar musik itu lebih membantu masyarakat khususnya, dan lagu ini bisa jadi salah satu untuk orang-orang yang ingin berkarya,” tambah Gita yang juga sebagai produser dalam video musik tersebut.

Mereka juga berharap lagu ini bisa menjadi motivasi bagi para seniman muda yang ingin memulai karier di industri musik.

Para seniman di balik Listening Party Back Again (Maluku Manise) percaya bahwa karya ini akan menjadi inspirasi, bukan hanya untuk musisi di Maluku, tetapi juga di seluruh Indonesia, untuk terus melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya bangsa melalui musik.

(SK/Martchel)

Berita Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini