Depok – Suara Kota |
Keberadaan Kandang Kambing yang terletak di jalan Juanda Kota Depok kini memasuki babak baru. Bagaimana tidak, Kandang Kambing yang sudah berdiri sejak dulu dan di kelola oleh beberapa orang asli Depok dan berjualan di lahan tersebut kini tiba tiba disoalkan.
Dalam hal ini PT. Pertamina mengirim surat untuk melakukan pembongkaran Kandang Kambing tersebut yang sudah diyakini memiliki Ijin Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) dari Pemerintah Kota Depok.
“Izin Amdal dan NBI, KBLI, dan SPPL sudah kami kantongi. Kenapa mau di bongkar,” ucap Ketua Kordinator Kandang Kambing Juanda Depok, Heri Zaenal, Jumat (1/11/2024).
Heri Zaenal menjelaskan, dirinya dan pedagang keberatan atas surat pembongkaran lapak pasar hewan tersebut. Padahal di sepanjang jalur pipa gas bukan hanya Pasar Kambing saja yang berdiri, banyak yang memanfaatkan lokasi tersebut. Bahkan ada dugaan jual beli tanah di lokasi tersebut secara ilegal oleh oknum yang tak bertanggung jawab.
“Kami keberatan kalau untuk pembongkaran dan kalau mau di bongkar ya jangan yang disini saja, kalau mau sepanjang jalur ini. Kami hanya membantu masyarakat disini untuk usaha bukan untuk kepentingan pribadi atau individu,” ungkapnya.
Heri Zaenal menegaskan, dirinya menduga ada pihak yang bermain dan melindungi bangunan liar yang di kelola oleh salah satu oknum untuk meraup keuntungan pribadi. Bahkan penarikan kontribusi atau pengutipan pada bangunan liar pun terjadi dan ada bukti.
“Kami menduga ada oknum yang bermain untuk menguasai lahan pasar ini. Bangunan liar yang ada juga di kutip oleh oknum tersebut dan gak jelas disetorkan kemana. Saya juga menduga ada transaksi jual beli di lahan tersebut,” jelasnya.
Selain surat pembongkaran, dirinnya juga mendapat ancaman serius, mulai dari oknum oknum yang datang ke lokasi dan mengancam secara fisik. Bahkan Heri mendapat luka jahitan di kepalanya akibat ada oknum yang secara brutal menyerang dirinya menggunakan senjata tajam. Akibat kejadian itu Heri Zaenal harus mendapat perawatan yang insentif untuk merawat lukanya.
“Saya di serang oleh oknum yang saya gak kenal. Sampai kepala saya mendapat luka robek dan harus mendapat jahitan di kepala saya,” ungkapnya.
Heri Zaenal berharap, PT. Pertamina Gas harus lebih jeli lagi melihat persoalan yang ada. Terlebih banyak kepala keluarga yang mengadukan nasibnya di pasar hewan ini demi menghidupi anak cucu mereka.
“Semoga PT. Pertamina lebih membuka mata terhadap kami yang berjuang hanya untuk bertahan hidup di Kandang Kambing Depok ini. Semoga kedepannya kami dan PT. Pertamina bisa bekerjasama,” pungkasnya.
(SK/Martchel)