Karawang – Suara Kota |
Komunitas Brionesia merayakan acara sawindu (delapan tahun) di Parkland Podomoro Karawang. Acara ini dihadiri oleh 117 anggota dari total 150 anggota komunitas, meski beberapa tidak dapat hadir.
Sejak berdiri pada tahun 2012, Brionesia telah menjalin silaturahmi di antara para pecinta mobil Brio diwilayah SUKAPUCING di berbagai wilayah, termasuk Subang, Purwakarta, Karawang, Cikampek, dan Cikarang.
Acara ini merupakan bentuk gotong royong dari lima wilayah yang berbeda dalam chapter ini, dengan harapan dapat terus memperkuat hubungan antar anggota
Ketua panitia acara menyatakan bahwa, “Kami berharap dengan adanya perayaan ini, silaturahmi antar anggota semakin erat. Kami juga berencana mengadakan acara triwulan untuk berkumpul dan berbagi pengalaman.”
Rencananya, pertemuan selanjutnya akan diadakan secara bergiliran di berbagai lokasi, termasuk Subang dan Cikarang, agar semua anggota dapat berpartisipasi. Dengan berbagai latar belakang, anggota komunitas ini terdiri dari pekerja hingga pengusaha, menjadikan Brionesia sebuah komunitas yang beragam dan inklusif.
Acara ini diharapkan tidak hanya menjadi perayaan, tetapi juga sebagai langkah awal untuk merencanakan kegiatan bersama di masa mendatang.
Teramat sangat Disayangkan Acara tersebut Tercoreng Jadi Keributan salah satunya Pasangan Pasutri Ribut Di lokasi acara Diduga acara tersebut dipicu adanya pesta minuman keras Beralkohol Kawa-Kawa.
Antara perayaan ulang tahun yang ke-8 komunitas mobil Brionesia Indonesia, yang berlangsung di lapangan Parkland Podomoro pada Sabtu, 2 November 2024, dengan tema “Together To Be 8IG Family,” berubah menjadi ajang kontroversi Di duga Karena Ada Pesta Miras Kawa-Kawa.
Acara yang seharusnya meriah ini dipenuhi dengan kegembiraan dan kebersamaan, ditambah dengan minuman beralkohol kawa-kawa. Namun, suasana yang hangat dengan cepat memanas saat ketegangan antara anggota komunitas dan tamu undangan lainnya meledak menjadi keributan, terlihat dan terdengar dari sambutan ketum yang menjelaskan bahwa, “Karena Tadi Telah Terjadi keributan suami istri dari salah satu Anggota, memohon agar bisa menahan jangan sampai terulang kembali nantinya “Jelas Ketum.
Slogan #goyangmaang seakan menjadi ironi di tengah aksi saling serang yang terjadi, mencoreng citra komunitas, Meskipun panitia berusaha mengendalikan situasi, insiden ini menyoroti masalah mendalam dalam manajemen acara dan pengawasan perilaku peserta.
Keberhasilan Brionesia Indonesia dalam merayakan usia kedelapan kini amat di sayangkan ternodai oleh tindakan kekerasan yang tidak diharapkan oleh semua anggota, hal ini diduga karena panitia menyediakan minuman Beralkohol bermerek Kawa-Kawa.
Dan yang lebih aneh lagi apa sadar atau tidak kami team wartawan dari Kabupaten Karawang Semua Diberikan Kawa-Kawa Tersebut, Dari pengakuan Salah satu Ketua Katanya” Sudah ada izin terkait Kegiatan ini, Akan tetapi Izin Miras nya Apakah Ada Izin.
Dengan Adanya Kejanggalan tersebut akhirnya kami datang ke Polres, Sekalian Memperlihatkan Barang Bukti Minuman Kawa-Kawa, Jawaban dari polres, “Semua Team Sedang Patroli dan dari dialog nya berencana untuk menghubungi team yang sedang berpatroli, agar nantinya akan ada teguran, bilamana perlu kami akan bubarkan acaranya, ” Tegas Petugas.
Akhirnya team Wartawan Sepakat Datang kembali ke Acara, Sampai acara bubar akan tetapi dari Pihak Polres Tidak ada Hadir ke lokasi Acara, Akhirnya kami sepakat membubarkan Diri, Cuman satu hal yang menjadi pertanyaan kami para awak media, “Kepolisian yang mana yang harus kami hargai, sedangkan kami selaku wartawan dalam hal ini sebagai sosial kontrol pun tidak di dengar dan tidak ada tindakan apalagi rakyat biasa gimana nantinya pengaduan nasib rakyat kalau pengayom keamanan seperti ini. (SK)